Penerapan Irigasi Tetes pada Lahan Perkebunan

 

Bismillah, 19 Rajab 1434H. Infotaucantik.com. Masih tetap dalam keadaan sehat wal 'afiatkan !, kami akan memberi penjelasan sedikit tentang sebuah Penerapan Teknologi Irigasi Tetes dalam Pengelolaan Perkebunan yang memiliki nilai produksi yang baik, baik itu di lahan terbuka yang sangat luas ataupun di dalam sebuah rumah kaca (Green House).

    Irigasi tetes adalah sistem untuk memasok air (dan pupuk) tersaring ke dalam tanah melalui suatu pemancar (emiter). Irigasi tetes menggunakan debit kecil dan konstan serta tekanan rendah. Air akan menyebar di tanah baik ke samping maupun ke bawah karena gaya kapiler dan gravitasi. Bentuk sebarannya tergantung pada jenis tanah, kelembaban, permeabilitas tanah dan jenis tanaman. Cocok untuk buah-buahan yang banyak mengandung air sewaktu panen (tomat, jeruk, anggur, arbeil, dan sebagainya).
Penerapan Irigasi Tetes pada Lahan Perkebunan
Penerapan Irigasi Tetes Pada Tanaman Tomat
Pemberian air pada irigasi tetes dilakukan dengan menggunakan alat aplikasi (applicator, emission device) yang dapat memberikan air dengan debit yang rendah dan frekuensi yang tinggi (hampir terus-menerus) disekitar perakaran tanaman.Tekanan air yang masuk ke alat aplikasi sekitar 1.0 bar dan dikeluarkan dengan tekanan mendekati nol untuk mendapatkan tetesan yang terus menerus dan debit yang rendah. Sehingga irigasi tetes diklasifikasikan sebagai irigasi bertekanan rendah. Pada irigasi tetes, tingkat kelembaban tanah pada tingkat yang optimum dapat dipertahankan. Sistem irigasi tetes sering didesain untuk dioperasikan secara harian (minimal 12 jam per hari).


Irigasi tetes dapat diterapkan pada daerah-daerah dimana:
1. Air tersedia sangat terbatas atau sangat mahal
2. Tanah berpasir, berbatu atau sukar didatarkan
3. Tanaman dengan nilai ekonomis tinggi

Irigasi tetes pertama kali diterapkan di Jerman pada tahun 1869 dengan menggunakan pipa tanah liat. Di Amerika, metoda irigasi ini berkembang mulai tahun 1913 dengan menggunakan pipa berperforasi. Pada tahun 1940-an irigasi tetes banyak digunakan di rumah-rumah kaca di Inggris. Penerapan irigasi tetes di lapangan kemudian berkembang di Israel pada tahun 1960-an. 

Penerapan Irigasi Tetes pada Lahan Perkebunan
Efisiensi Penggunaan Air Lebih Efektif
Irigasi Tetes mempunyai kelebihan dibandingkan dengan metoda irigasi lainnya, yaitu:

1. Efisiensi penggunaan air sangat tinggi karena evaporasi minimum, tidak ada gerakan air di udara, tidak ada pembasahan  daun, tidak ada run off, serta pengairan dibatasi di sekitar tanaman pokok. Penghematan air 30-50%. Efisiensi mendekati 100%.

 2. Respon tanaman terhadap sistem ini lebih baik dalam hal produksi, kualitas, dan keseragaman produksi.
a. Tidak menganggu aerasi tanah, dapat dipadu dengan unsur hara, tekanan rendah sehingga tidak menganggu keseimbangan kadar lengas.
b.    Mengurangi perkembangan serangga, penyakit dan jamur karena air yang diberikan.
c.    Penggaraman/pencucian garam lebih efektif karena ada isolasi lokasi. Gulma tidak tumbuh tanpa air.

3. Lahan tidak terganggun karena pengolahan tanah, siraman, dll. Serta, mengurangi run off dan meningkatkan drainase permukaan.

4. Perencanaan dan konstruksi irigasi tetes murah bila penyumbatan tidak terjadi dan pemeliharaan emiter minimum.

5. Bisa diletakkan di bawah mulsa plastik, tidak terpengaruh angin, bisa diterapkan di daerah bergelombang.

Sedangkan Kelemahan atau Kekurangan dari Metode Irigasi Tetes adalah

1. Memerlukan perawatan yang intensif
Penyumbatan pada penetes merupakan masalah yang sering terjadi pada irigasi tetes, karena akan mempengaruhi debit dan keseragaman pemberian air. Untuk itu diperlukan perawatan yang intesif dari jaringan irigasi tetes agar resiko penyumbatan dapat diperkecil.

2. Penumpukan garam
Bila air yang digunakan mengandung garam yang tinggi dan pada derah yang kering, resiko penumpukan garam menjadi tinggi.

3. Membatasi pertumbuhan tanaman
Pemberian air yang terbatas pada irigasi tetes menimbulkan resiko kekurangan air bila perhitungan kebutuhan air kurang cermat.

4. Keterbatasan biaya dan teknik
Sistem irigasi tetes memerlukan investasi yang tinggi dalam pembangunannya. Selain itu, diperlukan teknik yang tinggi untuk merancang, mengoperasikan dan memeliharanya.

Beberapa Metode Irigasi Tetes :
1.    Drip Irigation
Air diaplikasikan ke tanah pada satu titik dalam bentuk tetesan – tetesan melalui emiter point
2.    Subsurface Irrigation
Air diaplikasikan di bawah permukaan tanah menggunakan emiter point maupun line source
 3.    Bubbler Irrigation
Air diaplikasikan ke permukaan tanah dengan aliran kecil
 4.    Spray irrigation
Air diaplikasikan melalui Microsprinkler untuk membuat semprotan kecil di dekat permukaan tanah.
   
 Irigasi tetes juga dapat dibedakan berdasarkan jenis cucuran air menjadi :
1.  Air merembes sepanjang pipa lateral (viaflo)
2.  Air menetes atau memancar melalui alat aplikasi yang di pasang pada pipa lateral
3.  Air menetes atau memancar melalui lubang-lubang pada pipa lateral
Penerapan Irigasi Tetes pada Lahan Perkebunan
Tata Letak Komponen Irigasi Tetes

Komponen Irigasi Tetes
Sistem irigasi tetes di lapangan umumnya terdiri dari jalur utama, pipa pembagi, pipa lateral, alat aplikasi dan sistem pengontrol.

1. Unit utama (head unit)
Unit utama terdiri dari pompa, tangki injeksi, filter (saringan) utama dan komponen pengendali (pengukur tekanan, pengukur debit dan katup). 

2. Pipa utama (main line)
Pipa utama umumnya terbuat dari pipa polyvinylchlorida (PVC), galvanized steel atau besi cor dan berdiameter antara 7.5–25 cm. Pipa utama dapat dipasang di atas atau di bawah permukaan tanah.

3. Pipa pembagi (sub-main, manifold)
Pipa pembagi dilengkapi dengan filter kedua yang lebih halus (80-100 μm), katup selenoid, regulator tekanan, pengukur tekanan dan katup pembuang. Pipa sub-utama terbuat dari pipa PVC atau pipa HDPE (high density polyethylene) dan berdiameter antara 50 – 75 mm.

4. Pipa Lateral
Pipa lateral merupakan pipa tempat dipasangnya alat aplikasi, umumnya dari pipa polyethylene (PE), berdiameter 8 – 20 mm dan dilengkapi dengan katup pembuang.

Semoga artikel penjelasan tentang Penerapan Irigasi Tetes Pada Lahan Perkebunan, menjadi suatu alternatif baru dalam memenuhi kebutuhan air pada tanaman. Salam hangat dari Infotaucantik.com
Penerapan Irigasi Tetes pada Lahan Perkebunan 4.5 5 Unknown Bismillah, 19 Rajab 1434H. Infotaucantik.com . Masih tetap dalam keadaan sehat wal 'afiatkan !, kami akan memberi penjelasan sedikit te...


5 komentar:

  1. Test komen.. mohon empunya blog ini balas.. jalan gak ya tombol replaynya

    BalasHapus
  2. mohon ijin copas nggeh...buat tugas pak...halalkan nggeh ilmunya...

    BalasHapus

Berkomentarlah yang baik dan sopan. kami akan menyeleksi komentar yang akan kami terbitkan. live link akan kami hapus. Terimah kasih