Infotaucantik-Bagi
seorang muslim, makanan bukan sekedar pengisi perut dan penyehat badan saja,
sehingga diusahakan harus sehat dan bergizi, tetapi di samping itu juga harus
halal. Baik halal pada zat makanan itu sendiri, yaitu tidak termasuk makanan
yang diharamkan oleh Allah, dan halal pada cara mendapatkannya. Di dalam
Al-Quran Al-Karim Allah swt memerintahkan seluruh hamba-Nya yang beriman dan
yang kafir agar mereka makan makanan yang baik lagi halal, sebagaimana
firman-Nya:
يَاأَيُّهَا النَّاسُ كُلُوا مِمَّا فِي الْأَرْضِ حَلَالًا طَيِّبًا
“Hai
sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di
bumi.” (QS. Al-Baqarah: 168)
Dan
firman-Nya pula:
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا كُلُوا مِن طَيِّبَاتِ مَارَزَقْنَاكُمْ
“Hai
orang-orang yang beriman, makanlah yang baik dari yang telah Kami rizkikan
kepadamu.” (QS. Al-Baqarah: 172).
Dalam
menafsirkan ayat di atas, Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di rahimahullah
berkata: “Perintah ini (yakni memakan makanan yang halal lagi baik) ditujukan
kepada seluruh manusia, baik dia seorang mukmin ataupun kafir. Mereka
diperintahkan memakan apa yang ada di bumi, baik berupa biji-bijian,
buah-buahan, dan binatang yang halal. Yaitu diperolehnya dengan cara yang halal
(benar), bukan dengan cara merampas atau dengan cara-cara yang tidak
diperbolehkan. Dan Tayyiban (yang baik) maksudnya bukan termasuk makanan yang
keji atau kotor, seperti bangkai, darah, daging babi, dan lainnya”. (Tafsir
Taisir Karimirrahman, hal. 63).
Di
dalam sebuah hadits, Nabi memberikan ancaman masuk neraka kepada siapa saja
yang mengkonsumsi makanan yang haram, sebagaimana sabda beliau:
أَيُّمَا لَحْمٍ نَبَتَ مِنَ الْحَرَامِ فَالنَّارُ أَوْلَى لَهُ
“Daging
mana saja yang tumbuh dari sesuatu (makanan) yang haram, maka neraka lebih
pantas (sebagai tempat tinggal, pent) baginya”.
Demikian
pula orang yang mengkonsumsi makanan yang haram, ia terancam ibadah (doa)nya
tidak diterima dan dikabulkan oleh Allah, sebagaimana yang diriwayatkan oleh
Abu Hurairah, bahwa Nabi Saw menceritakan ada seorang laki-laki yang sedang
musafir rambutnya kusut dan penuh debu. Dia menadahkan kedua tangannya ke
langit sembari berdo’a: “Wahai Tuhanku , wahai Tuhanku, sedangkan makanannya
haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan perutnya diisi dengan makanan
yang haram, maka kata Rasulullah saw: “Bagaimana mungkin permohonannya
dikabulkan? (HR. Muslim II/703 no.1015)
great article. memang, kita sebagai umat islam harus pintar memilih makanan yang sehat serta halal :)
BalasHapusTerimakasih banyak atas informaisnya
BalasHapusBermanfaat atas informasi yang telah dismpaikannya maksih banyak
BalasHapus